Logo
Logo
PemasokBeritaSumberTentang KamiMendapatkan Lisensi
Masuk Akun
Kembali

Menjelajahi Tren Wisata di Tahun 2024 & 2025

Menjelajahi Tren Global di Wisata Tahun 2024

Tren wisata di tahun 2024 berubah karena preferensi baru para wisatawan, kemajuan teknologi, serta fokus utama pada wisata berkelanjutan. Artikel ini melihat tren utama wisata, seperti bepergian sendirian dan pariwisata berkelanjutan yang akan terbentuk di masa depan.

Table of Contents

  1. Meningkatnya Perjalanan Solo
  2. Perjalanan Domestik
  3. Pariwisata Berkelanjutan
  4. Dampak Teknologi terhadap Pariwisata
  5. Preferensi Perjalanan Berdasarkan Generasi
  6. Tren Lebih Lanjut
  7.  Kesimpulan

1. Meningkatnya Perjalanan Solo

Rise of the Solo Trip

Image by Joshua Ness

Dibandingkan dengan “revenge travel” yang menjadi tren di tahun 2023, perjalanan solo justru meroket di tahun 2024. Wisatawan solo, khususnya Gen Z dan Milenial mencari jati dirinya dan menjadi lebih mandiri. Menurut survei terbaru dari American Express, 69% wisatawan berencana untuk memulai perjalanan solo tahun ini. Lonjakan ini bisa dilihat di media sosial, dengan tagar #solotravel yang digunakan lebih dari 9 juta kali.

Laporan Tren Hilton Tahun 2025 juga mengidentifikasi “MeMooners” sebagai kelompok wisatawan solo yang semakin berkembang. Individu-individu ini mengutamakan rencana perjalanan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu dan pengalaman kulinernya yang fleksibel, serta banyak juga dari mereka yang menghargai saran aktivitas di mana mereka bisa bertemu dengan wisatawan solo lainnya. Sebanyak 44% wisatawan solo menikmati acara kelompok, sementara 64% lainnya lebih memilih untuk sendirian dalam perjalanan mereka.

2. Perjalanan Domestik

Domestic Trips

Image by Автошкола ТЕХНИКА from Pixabay

Meskipun perjalanan internasional lebih sering menjadi sorotan, perjalanan domestik tetap menjadi kekuatan utama di industri pariwisata. Laporan IATA bulan Juni menyoroti bahwa perjalanan domestik berkembang dengan stabil di 4,3% per Juni 2024. Wisatawan Amerika sangat tertarik pada eksplorasi lokal karena kenyamanan dan keterjangkauannya.

Laporan dari British Airways Holidays Tahun 2024 menyoroti “peregangan musim.” Gerakan ini mendorong para wisatawan untuk memilih waktu-waktu sibuk seperti pada bulan Mei atau Oktober. Bulan-bulan ini cocok untuk mengunjungi suatu tempat dengan biaya yang lebih murah dan tidak ramai pengunjung.

Perubahan ini dapat membantu memperpanjang perjalanan musiman ketika musim panas di tempat-tempat seperti Kepulauan Canary dan Malta. Lokasi-lokasi tersebut juga terlihat mengalami peningkatan pemesanan yang signifikan.

3. Pariwisata Berkelanjutan

Sustainable Tourism

Image by Laurent from Pixabay

Pariwisata berkelanjutan beralih dari kata kunci menjadi prioritas banyak wisatawan. Laporan terbaru dari IATA mengindikasikan bahwa meskipun ada permintaan perjalanan, sekarang penumpang lebih menekankan pilihan perjalanan berkelanjutan.

Begitu pula dengan Laporan Tren Hilton Tahun 2025 yang menunjukkan bahwa 73% wisatawan memprioritaskan upaya untuk meminimalkan dampak pada lingkungan mereka. Sebanyak 62% wisatawan menganggap praktik keberlanjutan sebuah hotel adalah faktor utama saat memilih akomodasi.

Para wisatawan juga mulai memilih “perjalanan santai,” dengan mencari pengalaman budaya yang autentik dan menjelajahi kota-kota sekunder daripada destinasi wisata yang populer. Di tengah tantangan ekonomi yang terus berlanjut, banyak wisatawan yang beralih ke opsi perjalanan berkelanjutan, seperti kereta malam, yang bisa menghemat biaya sekaligus mengurangi emisi karbon.

4. Dampak Teknologi terhadap Pariwisata

Impact of Technology on Travel.jpg

Svitlana Hulko / Alamy Stock Photo

Teknologi terus mengubah industri pariwisata di tahun 2024. Inovasi-inovasi seperti gen AI hingga chatbot membuat perjalanan menjadi lebih mudah diakses dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu. Laporan terbaru IATA menunjukkan bahwa meskipun permintaan penumpang tetap tinggi, tetapi tingkat perkembangannya juga mulai stabil. Hal ini menandakan bahwa industri ini sedang mencapai tahap stabilisasi, dan teknologi akan menjadi kunci utama dalam mempertahankan serta meningkatkan pengalaman para wisatawan.

The Travel & Leisure Sector Snapshot menyoroti bagaimana industri perjalanan semakin memanfaatkan teknologi untuk memberikan pengalaman yang lebih personal dan efisien. Alat generatif AI seperti ChatGPT mengubah cara orang-orang merencanakan perjalanan mereka. Alat-alat ini membantu para wisatawan untuk terhubung dengan penyedia layanan, sehingga membuat pengalaman perjalanan menjadi lebih efisien dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Laporan Hilton juga menyoroti tren yang mulai berkembang seperti liburan detoks digital, di mana 24% wisatawan secara aktif mematikan media sosial selama perjalanan mereka.

5. Preferensi Perjalanan Berdasarkan Generasi

Generational Travel Preferences

By Halfpoint

Baby boomer tetap menjadi demografis penting dalam pasar wisata, walaupun preferensi mereka berbeda dari generasi yang lebih muda. Saat wisatawan muda lebih menyukai petualangan, baby boomer lebih mengutamakan kenyamanan dan hal-hal yang sudah familier. Mereka cenderung memilih destinasi yang menawarkan kemudahan akses dan layanan berkualitas tinggi.

The Travel & Leisure Sector Snapshot memperkuat hal ini dengan mencatat bahwa baby boomer masih bersedia mengeluarkan uang untuk perjalanan rekreasi. Mereka mencari nilai lebih, terutama untuk pengalaman yang memungkinkan mereka untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga.

Media sosial sangat mempengaruhi wisatawan Gen Z di Amerika Serikat dan Inggris dalam perencanaan wisata mereka. Platform seperti TikTok dan Instagram berfungsi sebagai sumber inspirasi utama. Mereka juga memprioritaskan pengalaman berkelanjutan dan mendalam yang selaras dengan nilai-nilai mereka. Menurut Laporan British Airways, sebanyak 23% konsumen Inggris menggunakan TikTok untuk inspirasi liburan dan sebanyak 18%-nya telah memesan perjalanan berdasarkan konten yang mereka lihat.

Menggabungkan media sosial ke dalam perencanaan perjalanan dan menekankan keberlanjutan menunjukkan bahwa brand harus fokus menciptakan pengalaman yang menarik secara visual dan bernilai. Keterlibatan dengan Gen Z melalui konten yang dibuat pengguna dan penawaran berkelanjutan akan menjadi kunci untuk merebut pasar ini.

Integrating social media into travel planning and emphasizing sustainability suggests that brands must focus on creating visually appealing and value-driven experiences. Engaging with Gen Z through user-generated content and sustainable offerings will be key to capturing this market.

6. Tren Lebih Lanjut

Menerima Konsep “Jalan Dulu, Bayar Nanti” oleh Wisatawan India

  • Di India, konsep “Jalan Dulu, Bayar Nanti” semakin populer, terutama di kalangan wisatawan muda usia 26-45 tahun. Dengan meningkatnya pendapatan yang siap dibelanjakan, kelas menengah yang berkembang tertarik dengan model keuangan ini. Tren ini diperkirakan akan mendorong pengeluaran perjalanan negara menjadi $410 miliar pada tahun 2030.

Warga Australia Memprioritaskan Liburan Hemat di Tengah Tantangan Ekonomi

  • Warga Australia menyesuaikan kebiasaan wisata mereka akibat krisis biaya hidup dengan memesan liburan dengan harga yang lebih bersahabat. Hal ini telah beralih ke perjalanan solo dan pasangan daripada perjalanan keluarga besar.

Gen Z Amerika Serikat Memprioritaskan Perjalanan dan Pengalaman Dibandingkan Tabungan

  • Para Gen Z di Amerika Serikat mengutamakan perjalanan dan pengalaman unik, dibandingkan tujuan keuangan tradisional atau tabungan. Meskipun pendapatannya lebih rendah, mereka lebih sering bepergian dan menghabiskan sebagian besar anggaran mereka untuk perjalanan liburan. Hal ini menciptakan peluang bagi brand untuk memenuhi keinginan mereka akan petualangan dan pendalaman budaya. Mereka juga sadar anggaran, dan sering kali mencari opsi perjalanan yang termurah.

Holiday Hacker: Pengorbanan Demi Perjalanan di Masa Ekonomi yang Sulit

  • Para wisatawan melakukan pengorbanan gaya hidup untuk membiayai liburan, sebuah tren yang dikenal dengan “Holiday Hacking.” Meskipun menghadapi tantangan ekonomi, berwisata tetap menjadi prioritas yang mengarah pada pemesanan lebih awal dan berfokus pada opsi yang biayanya lebih hemat.

Peningkatan Anggaran Perjalanan di Antara Wisatawan Inggris

  • Meski menghadapi tantangan ekonomi, 4 dari 10 penduduk Inggris berencana untuk meningkatkan anggaran perjalanan mereka di tahun 2024 untuk “perjalanan seumur hidup.” Hal ini menunjukkan pemulihan yang kuat bagi industri pariwisata di Inggris, yang berfokus pada penawaran perjalanan premium dan unik.

Rencana Perjalanan Musim Panas di Amerika Serikat: Utang dan Pengeluaran Diskresioner

  • Di Amerika Serikat, lebih dari setengah populasi berencana untuk berlibur di musim panas tahun 2024. Banyak yang bersedia berutang demi mendanai perjalanan mereka dengan menggunakan kartu kredit, layanan “beli sekarang, bayar nanti”, dan pinjaman pribadi. Tren ini menekankan perlunya produk dan layanan keuangan yang memenuhi kebutuhan para wisatawan, terutama generasi muda. Ada banyak merek yang menawarkan opsi pembayaran yang fleksibel bagi para wisatawan dengan anggaran terbatas, yang kemungkinan besar akan berkembang pesat.

7. Kesimpulan

Di tahun 2024, industri perjalanan global mengalami perubahan signifikan yang didorong oleh preferensi, teknologi, dan keberlanjutan yang terus berkembang.

Wisatawan solo, perjalanan domestik, dan pariwisata berkelanjutan sedang meningkat. Tantangan ekonomi mendorong munculnya pilihan yang ramah anggaran. Teknologi seperti AI generatif mengubah perencanaan perjalanan dan pengalaman. Industri wisata harus beradaptasi dengan menawarkan solusi yang fleksibel, inovatif, dan berkelanjutan untuk memenuhi berbagai kebutuhan wisatawan modern.