Logo
Logo
PemasokBeritaSumberTentang KamiMendapatkan Lisensi
Masuk Akun
Kembali

Tren Terbaru dalam Kinerja Pariwisata Tiongkok

Tren Terbaru dalam Kinerja Pariwisata Tiongkok

Recent Trends in Chinese Tourism Performance

Image by leungchopan

Pariwisata Domestik

Pada tahun 2023, pariwisata domestik Tiongkok menunjukkan pemulihan yang kuat. Wisatawan melakukan 489 juta perjalanan dalam negeri, menghasilkan pendapatan sebesar RMB 4,9 triliun (US$679 milyar). Pengeluaran ini menjadi pengeluaran tertinggi wisatawan domestik dalam lima tahun terakhir, bahkan melampaui pengeluaran sebelum pandemi.

Pertumbuhan pariwisata dalam negeri ini mencerminkan tingginya permintaan untuk perjalanan lokal. Banyak wisatawan Tiongkok yang kini lebih memilih destinasi domestik karena layanan yang lebih baik dan nilai yang lebih ekonomis. Para ahli memprediksi bahwa pariwisata domestik akan terus meningkat dan melampaui data dari sebelum pandemi di akhir tahun 2024.

Perjalanan Luar Negeri

Pemulihan tingkat perjalanan luar negeri berlangsung lebih lambat. Pada tahun 2023, jumlah perjalanan keluar Tiongkok mencapai 101 juta perjalanan, yang hanya sebesar 60% dari total perjalanan pada tahun 2019. Banyak dari perjalanan ini yang pergi ke tujuan yang lebih dekat, seperti Hong Kong, Makau, dan Taiwan.

Perjalanan ke negara lain juga mengalami perlambatan pemulihan, hanya mencapai 36,3% dari tingkat sebelum pandemi. Namun, negara seperti Korea Selatan, Australia, dan Singapura, yang dibuka lebih awal, mengalami pemulihan yang lebih baik dengan lebih dari 65% wisatawan Tiongkok yang kembali berkunjung.

Pariwisata yang Masuk

Pariwisata yang masuk ke Tiongkok menunjukkan pemulihan pada tahun 2024, mencapai 85% dari sebelum pandemi selama hari libur besar, seperti Golden Week.

Sebagai salah satu pasar perjalanan luar negeri terbesar dan menjadi destinasi utama pariwisata, Tiongkok memegang peran penting dalam pemulihan perjalanan global. Negara dengan kebijakan bebas visa masuk, seperti Thailand, Singapura, dan Malaysia telah mencatat peningkatan yang signifikan dalam kunjungan wisatawan Tiongkok ke destinasi tersebut.

Hambatan Pemulihan Perjalanan Luar Negeri

Terdapat beberapa alasan mengapa perjalanan luar negeri dari Tiongkok mengalami pemulihan yang lambat:

Masalah Ekonomi:

  • Pandemi COVID-19 berdampak pada keuangan rumah tangga sehingga membuat orang-orang semakin sulit untuk melakukan perjalanan internasional.
  • Nilai RMB yang rendah dan biaya perjalanan yang tinggi, termasuk inflasi di destinasi wisata populer telah membuat perjalanan internasional menjadi lebih mahal.
  • Pariwisata domestik lebih mudah dijangkau dan menawarkan nilai yang lebih baik sehingga mengurangi minat banyak wisatawan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.

Tantangan Kebijakan:

  • Proses visa yang sulit dan ketegangan geopolitik membuat perencanaan perjalanan lebih sulit,
  • Pembatasan pemerintah terhadap perjalanan luar negeri yang “tidak penting,” terutama kepada mereka yang bekerja di perusahaan milik negara, semakin membatasi perjalanan.

Masa Depan Pariwisata Luar Negeri Tiongkok

Meskipun menghadapi berbagai tantangan, para ahli memperkirakan perjalanan luar negeri Tiongkok akan pulih di tahun 2024. Prediksi mereka mencakup:

  • Pengeluaran perjalanan akan pulih lebih cepat dibanding jumlah wisatawan. Hal ini terjadi karena meningkatnya biaya perjalanan dan fakta bahwa wisatawan yang lebih kaya kurang sensitif terhadap kenaikan harga.
  • Inflasi yang lebih rendah dan nilai RMB yang lebih stabil akan mendorong banyak wisatawan Tiongkok untuk menjelajahi destinasi wisata populer.
  • Lebih banyak jumlah penerbangan, terutama di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah akan meningkatkan permintaan pasar.

Namun, tingginya tingkat pengangguran anak muda masih menjadi masalah. Wisatawan muda Tiongkok merupakan segmen pasar yang besar untuk wisata sehingga rasa ketidakamanan terhadap pekerjaan dapat terus memperlambat pemulihan wisata.

Prospek Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, perjalanan pariwisata luar negeri Tiongkok akan terus bertumbuh, didorong oleh peningkatan pendapatan. Para ahli memprediksi bahwa pengeluaran untuk perjalanan dan pariwisata akan meningkat, meskipun pada tingkat yang lebih kecil bila dibandingkan dengan tahun 2010-an. Dengan hanya 14% orang dewasa yang memilki paspor, masih ada potensi pasar yang besar untuk perjalanan internasional.

Pergeseran tujuan perjalanan juga terjadi, dari berbelanja ke perjalanan yang berfokus pada pengalaman budaya. Sebagai contoh, wisatawan Tiongkok yang berada di Jepang kini lebih banyak mengalokasikan pengeluarannya pada akomodasi dan hiburan, serta mengurangi belanja. Tren ini menunjukkan meningkatnya minat terhadap pengalaman lokal yang autentik di antara wisatawan Tiongkok.

Kebijakan Bebas Visa dan Perjalanan Regional

Kebijakan bebas visa telah berperan penting dalam meningkatkan perjalanan luar negeri. Negara-negara seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan Uni Emirat Arab telah mengalami peningkatan jumlah wisatawan Tiongkok karena proses perjalanan yang lebih mudah. Sebagai contoh, Singapura mengalami 45% peningkatan jumlah wisatawan Tiongkok saat Tahun Baru Imlek 2024.

Perjalanan regional ke wilayah seperti Hong Kong, Macau, dan Taiwan tetap populer karena kebijakan perjalanan yang lebih mudah dan wilayah yang lebih dekat. Tren ini menunjukkan pentingnya pemulihan pariwisata yang masuk ke Tiongkok dan perjalanan regional.

Pariwisata Masuk dan Preferensi Perjalanan Domestik

Kenaikan pariwisata domestik telah mengubah preferensi wisatawan. Ada lebih banyak wisatawan Tiongkok yang menghargai kenyamanan dan efektivitas biaya dari perjalanan dalam negeri. Destinasi wisata populer seperti Pulau Hainan telah mengalami peningkatan perjalanan mewah dan berbasis pengalaman, karena wisatawan Tiongkok mencari pengalaman domestik yang berkualitas tinggi. Seiring dengan pemulihan pariwisata yang masuk ke Tiongkok, perubahan ini akan mempengaruhi pasar domestik dan internasional, terutama selama periode perjalanan domestik yang sibuk, seperti pada saat Golden Week.