Logo
Logo
PemasokBeritaSumberTentang KamiMendapatkan Lisensi
Masuk Akun
Kembali

Sektor Pariwisata Global 2024 dan 2025

Sektor Pariwisata Global 2024 dan 2025

Global Tourism Sector 2024 and 2025

Sektor pariwisata diperkirakan akan pulih sepenuhnya pada akhir 2024, dengan jumlah wisatawan internasional kembali ke tingkat sebelum pandemi. Ini menjadi kabar baik bagi perekonomian global, karena aktivitas perjalanan dan pengeluaran wisatawan mulai kembali normal. Laporan terbaru World Tourism Barometer menunjukkan pertumbuhan kuat dalam kedatangan wisatawan internasional, menandakan bahwa industri ini semakin bangkit.

Daftar Isi

  1. Perkembangan di Tahun 2024
  2. Pemulihan Ekonomi
  3. Faktor Penggerak Utama 
  4. Tren di tahun 2025

1 - Perkembangan di Tahun 2024

Di sembilan bulan pertama pada tahun 2024, jumlah perjalanan global naik menjadi 98% dari tahun 2019.

Wilayah seperti Timur Tengah bahkan telah melampaui tingkat sebelum pandemi, dengan kedatangan wisatawan 22% lebih tinggi dibandingkan tahun 2019. Sementara itu, kawasan lain terus mengejar ketertinggalan.

Eropa telah mencapai 94% dari tingkat sebelum pandemi, sementara Afrika telah pulih hingga 96%.

Britania Raya memainkan peran penting dalam pemulihan ini, baik sebagai destinasi wisata populer maupun sebagai salah satu sumber utama wisatawan internasional.

Meskipun beberapa wilayah masih tertinggal, kawasan Asia-Pasifik mencatat kedatangan wisatawan internasional mencapai 65% dari tahun 2019. Dengan meningkatnya konektivitas penerbangan dan dibukanya lebih banyak pasar, kawasan ini diperkirakan akan segera mengalami peningkatan.

Di sektor penerbangan, Revenue Passenger-Kilometers (RPK) global tumbuh 7,1% year-on-year (YoY) pada Oktober 2024, melampaui tingkat sebelum pandemi. Kawasan Asia-Pasifik memimpin pemulihan dengan peningkatan RPK sebesar 17,5% YoY, didorong oleh permintaan domestik yang kuat di Tiongkok, di mana lalu lintas udara domestik tumbuh 9,7%.

2 - Pemulihan Ekonomi

Pemulihan sektor pariwisata memberikan dampak besar pada perekonomian global. Pada tahun 2023, industri perjalanan menyumbang $3,4 triliun terhadap PDB global. Para ahli memperkirakan angka ini akan meningkat menjadi $11,1 triliun pada 2024, setara dengan 10% dari total ekonomi global.

Pengeluaran wisatawan juga meningkat pesat. Wisatawan kini menghabiskan lebih banyak uang per perjalanan, dengan total pengeluaran diperkirakan mencapai $5,5 triliun pada 2024. Angka ini mencerminkan kenaikan 24% dibandingkan tahun 2019. Perjalanan yang lebih jauh dan permintaan yang tinggi untuk pengalaman wisata mewah mendorong tren ini.

Selain itu, load factor maskapai global (PLF) mencapai rekor tertinggi 83,9% pada Oktober 2024, hampir 2% lebih tinggi dibandingkan tingkat sebelum pandemi, yang mencerminkan efisiensi maskapai dalam memenuhi permintaan penumpang yang terus meningkat.

3 - Faktor Penggerak Utama dan Tantangan

Beberapa faktor telah mendorong pemulihan. Peningkatan konektivitas udara mempermudah perjalanan. Kelonggaran aturan visa di beberapa negara turut mendongkrak jumlah wisatawan. 43 negara telah kembali ke atau bahkan melampaui tingkat pariwisata mereka pada tahun 2019.

Kawasan Asia-Pasifik tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan, dengan lalu lintas udara internasional ke dan dari Asia yang terus meningkat pesat. Rute Afrika–Asia mencatat tingkat pertumbuhan tahunan tertinggi sebesar 28% pada Oktober 2024, mencerminkan meningkatnya permintaan untuk perjalanan jarak jauh.

Meski pemulihan terus berlanjut, sejumlah tantangan masih ada. Sekretaris Jenderal Pariwisata, Zurab Pololikashvili, menekankan pentingnya investasi infrastruktur dan pengelolaan kapasitas di berbagai wilayah. Misalnya, maskapai menghadapi keterlambatan pengiriman pesawat, yang berpotensi membatasi pertumbuhan di masa depan. Selain itu, upaya menuju pariwisata berkelanjutan perlu dipercepat.

4 - Tren di tahun 2025

Peningkatan jumlah wisatawan global membawa dampak positif bagi perekonomian, menunjukkan bahwa perjalanan memainkan peran penting dalam menghubungkan manusia.

Pada tahun 2025, pertumbuhan perjalanan udara diperkirakan akan stabil, dengan Asia-Pasifik sebagai pemimpin utama. Pasar penerbangan domestik Tiongkok akan tetap menjadi faktor kunci, dan pemulihannya diperkirakan akan menginspirasi kemajuan di pasar lain. Di sisi lain, industri pariwisata akan semakin mengadopsi keberlanjutan, dengan pemerintah dan sektor swasta didorong untuk berinvestasi dalam teknologi serta praktik yang lebih ramah lingkungan.

Masa depan industri perjalanan dan pariwisata tampak cerah. Seiring dengan terus terbukanya dunia, sektor ini akan terus menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan menginspirasi banyak orang. Hal ini jelas menunjukkan bahwa pariwisata telah bangkit kembali dan lebih kuat dari sebelumnya.