Industri perjalanan berkembang pesat pada tahun 2025. Pandemi COVID-19 membawa tantangan baru bagi dunia pariwisata. Baik Anda bekerja di perusahaan perjalanan, hotel, maupun manufaktur koper, memahami tren ini sangat penting untuk bertumbuh di pasar global. Berikut adalah tren perjalanan utama di tahun 2025 dan bagaimana brand dapat beradaptasi.
Pada tahun 2025, banyak wisatawan menghindari destinasi wisata yang padat. Laporan ‘Unpack 2025’ dari Expedia menunjukkan bahwa mereka lebih memilih “detour destinations”, atau tujuan alternatif yang lebih tenang. Misalnya, Girona di Spanyol yang mulai menarik perhatian sebagai alternatif Barcelona, sementara Reims di Prancis menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menghindari keramaian Paris.
Tren ini menunjukkan bahwa perusahaan perjalanan dapat mempromosikan destinasi yang kurang dikenal untuk menarik semakin banyak wisatawan. Tren ini membantu mengelola over-tourism dan menciptakan peluang baru bagi industri perjalanan.
By fikrirasyid
Wisatawan semakin peduli dengan opsi ramah lingkungan dan mengharapkan hotel, maskapai, serta perusahaan perjalanan untuk mengambil tindakan. Misalnya, Kopenhagen memberikan hadiah kepada wisatawan yang menggunakan sepeda atau transportasi umum berupa tur kayak gratis.
Brand yang berfokus pada pengurangan limbah, penggunaan bahan berkelanjutan, atau menawarkan program kompensasi karbon dapat membangun kepercayaan wisatawan. Perusahaan perjalanan dan hotel yang mengadopsi inisiatif ramah lingkungan berpotensi menonjol di pasar pariwisata yang semakin kompetitif.
Pandemi mengajarkan kita pentingnya koneksi. Pada tahun 2025, wisatawan mencari pengalaman yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan orang baru atau merasa menjadi bagian dari komunitas. Hotel mulai menambahkan ruang sosial, dan beberapa destinasi menawarkan lokakarya tempat pengunjung dapat mempelajari keterampilan baru. Pengalaman perjalanan yang mempererat hubungan antarwisatawan akan membantu brand membangun loyalitas dan menonjol di industri pariwisata.
By wirestock
Laporan ‘Unpack 2025’ dari Expedia menyoroti tren JOMO (Joy of Missing Out) yang populer. Tren ini berfokus pada pelepasan stres dari rutinitas sehari-hari dan menemukan ketenangan di alam atau lokasi yang lebih sepi. Wisatawan kini lebih banyak memesan retret kebugaran dan memilih destinasi terpencil untuk bersantai.
Bagi perusahaan perjalanan, mempromosikan destinasi yang tenang atau paket wisata berbasis kebugaran dapat menarik wisatawan yang mencari ketenangan. Brand juga dapat menekankan pentingnya kesehatan mental dan kesejahteraan dalam pengalaman perjalanan.
By Rawpixel
Alih-alih mengunjungi tempat wisata yang sama, wisatawan kini mencari hubungan yang lebih mendalam dengan destinasi mereka. Kelas memasak, tur satwa liar, dan lokakarya budaya menjadi pengalaman yang semakin diminati.
Sebagai contoh, 'agritourism' semakin populer karena ada banyak orang yang ingin belajar tentang pertanian berkelanjutan. Perusahaan perjalanan yang menawarkan pengalaman interaktif dapat memanfaatkan tren ini dan menarik wisatawan yang ingin melakukan lebih dari sekadar berwisata.
By mstandret
Platform media sosial seperti TikTok dan Instagram memainkan peran besar dalam keputusan perjalanan. Di tahun 2025, tren “set-jetting”, atau mengunjungi destinasi yang muncul di film dan serial TV, semakin memengaruhi rencana wisata. Sebagai contoh, laporan ‘Unpack 2025’ dari Expedia menunjukkan bahwa Dubai mengalami lonjakan minat setelah tampil di The Real Housewives of Dubai. Bermitra dengan influencer atau membuat kampanye seputar destinasi yang sedang tren dapat meningkatkan visibilitas dan menarik wisatawan muda.
By wirestock
Perjalanan darat dan kereta api semakin populer karena wisatawan menjadi lebih peduli terhadap lingkungan di tahun 2025. Mereka mencari alternatif penerbangan yang dapat mengurangi jejak karbon dan memungkinkan mereka menikmati perjalanan itu sendiri. Tren ini menyoroti perubahan perilaku perjalanan di mana proses menuju destinasi dianggap sama pentingnya dengan tujuan akhir.
Untuk keluarga dan kelompok, perjalanan darat menawarkan perjalanan yang lebih hemat biaya. Berbagi biaya seperti bahan bakar, tol, dan penginapan membuat perjalanan darat lebih terjangkau dibandingkan penerbangan.
By guillemd
Laporan Tren Perjalanan Lemongrass 2025 menunjukkan bahwa pada tahun 2025, para wisatawan akan fokus pada daftar impian mereka. Mereka ingin menghabiskan lebih banyak waktu di lebih sedikit tempat, menikmati perjalanan santai, di mana orang tinggal lebih lama dan menjelajah lebih dalam, yang semakin diminati. Saat ini, banyak wisatawan yang lebih memilih liburan yang lebih panjang agar dapat sepenuhnya merasakan pengalaman di suatu tujuan.
Perusahaan perjalanan dapat merancang paket untuk masa tinggal yang lebih lama atau menawarkan pengalaman selama beberapa minggu. Soroti bagaimana penawaran Anda memungkinkan para wisatawan untuk benar-benar meresapi budaya lokal.
Riset Skift 'Megatrends 2025' menunjukkan bahwa teknologi akan membuat perjalanan lebih mudah dan lebih personal di tahun 2025. Dompet digital, koper pintar, dan aplikasi penerjemah real-time kini menjadi hal yang umum bagi banyak wisatawan. Sektor pariwisata dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pengalaman wisatawan. Misalnya, hotel dapat menawarkan check-in tanpa kontak atau rekomendasi yang dipersonalisasi melalui AI.
By DC_Studio
Riset Lemongrass juga menunjukkan bahwa perjalanan mewah sedang berkembang. Alih-alih fokus pada hotel bintang lima atau fasilitas mewah, wisatawan sekarang lebih menghargai pengalaman yang unik dan bermakna. Mereka menginginkan opsi yang etis dan berkelanjutan, seperti penginapan ramah lingkungan atau tur budaya yang mendukung komunitas lokal. Brand di industri perjalanan dapat mendefinisi ulang kemewahan dengan menawarkan pengalaman yang dapat disesuaikan dan memiliki cerita.
By fokkebok
Setelah ketidakpastian selama pandemi COVID-19, perjalanan bisnis kembali bangkit dengan kuat pada tahun 2025. World Travel & Tourism Council memperkirakan nilai global perjalanan bisnis akan mencapai $1,5 triliun pada tahun 2024, meningkat lebih dari 6% dibandingkan dengan tahun 2019. Di Amerika Serikat saja, perjalanan bisnis diperkirakan akan tumbuh menjadi $472 miliar, dengan kenaikan sebesar 13,4%.
After uncertainty during the COVID-19 pandemic, business travel is making a strong comeback in 2025. The World Travel & Tourism Council projects the global value of business travel to reach $1.5 trillion in 2024, up by more than 6% compared to 2019. In the U.S. alone, business travel is expected to grow to $472 billion, a 13.4% increase.
Kembalinya perjalanan bisnis didorong oleh penghargaan yang lebih besar terhadap interaksi tatap muka. Survei oleh Calendly menunjukkan bahwa karyawan dan pemimpin percaya bahwa pertemuan langsung sangat penting untuk membangun hubungan dan kolaborasi.
By Image-Source
Industri perjalanan sedang mengalami perubahan, dan brand harus beradaptasi untuk memenuhi preferensi wisatawan yang terus berubah. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
Dengan mengikuti tren perjalanan 2025, para pemangku kepentingan di industri pariwisata dapat tetap unggul dalam pasar perjalanan yang kompetitif. Permintaan akan pengalaman perjalanan yang unik, berkelanjutan, dan didukung teknologi akan terus meningkat, dan membuka peluang pertumbuhan.