Logo
Logo
PemasokBeritaSumberTentang KamiMendapatkan Lisensi
Masuk Akun
Kembali

Panduan tentang Bahan Baku Koper

Memilih Bahan Koper yang Tepat: PC, PP, ABS, ALUMINIUM, dan RPET

Setiap bahan yang digunakan untuk membuat koper-koper ini memiliki elemen unik yang menentukan daya tahan, berat, harga, dan dampak pada lingkungan.

Luggage Materials

Daftar Isi

  1. Polikarbonat (PC)
  2. Polipropilena (PP)
  3. Akrilonotril Butadiena Stiren (ABS)
  4. Aluminium (ALU)
  5. Polietilena Tereftalat Daur Ulang (rPET)
Luggage Material Comparison

Bintang 5 (★★★★★): Terbaik dalam kategorinya.

Bintang 4 (★★★★☆): Sangat baik, di atas rata-rata. 

Bintang 3 (★★★☆☆): Rata-rata atau bagus, tetapi dengan beberapa keterbatasan.

Bintang 2 (★★☆☆☆): Di bawah rata-rata atau hanya untuk kasus-kasus tertentu.

Bintang 1 (★☆☆☆☆): Performa terendah dalam kategorinya.

1. Polikarbonat (PC)

Polikarbonat adalah bahan koper premium yang sangat dihargai karena daya tahan dan ketahanannya terhadap benturan. Sebagian besar merek terkenal ingin menggunakannya untuk melindungi barang-barang yang ada di dalam koper, karena bahan ini dapat memiliki ketahanan dalam penanganan bagasi yang kasar.

PC adalah bahan yang kuat dan ringan sehingga ideal untuk melindungi barang ketika bepergian. Bahan ini mudah untuk dibentuk dan kemampuan termografinya memungkinkan untuk digunakan dalam pembuatan berbagai koper tahan gores dengan ketahanan benturan yang tinggi.

Kekurangan bahan polikarbonat adalah biaya produksinya yang terbilang mahal. Namun, para produsen dapat memanfaatkan daya tahan dan berat yang ringan dari bahan polikarbonat ini untuk memproduksi koper berkualitas tinggi dan tahan lama. Fleksibilitas polikarbonat memungkinkan terbuatnya koper dengan cetakan yang rumit dan unik sehingga dapat meningkatkan daya tarik estetika dan fungsionalitas produk.

PC

 

Rekomendasi Penggunaan

Koper berbahan PC ideal bagi mereka yang sering bepergian dengan pesawat, karena ketahanannya terhadap benturan dan daya tahan yang tinggi. Bahan ini mampu bertahan dari cara penanganan yang kasar dan di berbagai kondisi suhu tanpa retak atau penyok, menjadikannya pilihan yang dapat diandalkan untuk perjalanan rutin. 

2.   Polipropilena (PP)

PP adalah bahan serbaguna yang menggabungkan antara harga dan performa, menjadikannya koper dengan pilihan terpopuler. Bahan ini cocok digunakan dalam berbagai suhu dan tahan terhadap bahan kimia. Desainnya yang ringan merupakan nilai tambah, terutama dengan aturan maskapai yang ketat terkait bagasi. Hal ini memungkinkan para wisatawan untuk membawa lebih banyak barang tanpa harus membayar biaya tambahan.

Walaupun koper dengan bahan PP tidak sekuat bahan polikarbonat, bahan ini tetap cukup tahan lama untuk bepergian. Produsen dapat menghemat biaya dengan menggunakan bahan PP, serta dapat menawarkan koper berkualitas tinggi dan terjangkau bagi kosumen.

Karena koper berbahan PP memiliki kepadatan yang rendah sehingga bahan ini lebih rentan terhadap goresan saat suhu turun di bawah titik beku.

PP

Rekomendasi Penggunaan:
Meskipun tidak sekuat PC, PP cukup tahan lama untuk bepergian rutin. Keunggulan utamanya adalah memiliki berat yang ringan, membantu para pengguna yang sering bepergian menggunakan pesawat untuk tetap berada dalam batasan berat bagasi maskapai.

3. Akrilonotril Butadiena Stiren (ABS)

ABS adalah bahan umum yang digunakan untuk membuat bagian keras pada koper, terutama karena harganya yang lebih murah dibandingkan PC. ABS juga memiliki berat yang ringan dan tahan lama. Jika dibandingkan dengan bahan yang lebih kuat seperti PC, ABS memiliki keterbatasan dalam kondisi ekstrem atau penanganan yang kasar.

Koper dengan bahan ABS cenderung lebih rentan retak dan rusak dalam kondisi yang kasar, dibandingkan dengan bahan kelas atas.

ABS


Rekomendasi Penggunaan:

ABS cocok untuk mereka yang sering bepergian dengan pesawat dan mencari opsi yang ekonomis. Bahan ini memungkinkan untuk pembuatan koper yang kuat tapi terjangkau, sehingga dapat memperluas jangkauan pasar untuk konsumen yang memperhatikan anggaran.

4. Aluminium

Koper berbahan aluminium, dikenal karena kekuatannya dan estetika premium, dan memiliki harga yang lebih mahal. Sebagai bahan yang padat, koper ini dapat menahan penanganan yang kasar. Namun, bahan aluminium lebih berat dibandingkan PC dan ABS, yang menjadikannya dipertimbangkan dalam biaya bagasi penerbangan.

Aluminium sering dipilih karena penampilannya yang ramping dan mewah. Produsen yang menyasar pasar kelas atas dapat menggunakan bahan aluminium untuk membuat koper yang kuat dan bergaya. Koper ini menonjol karena kualitas dan desainnya.

Aluminum

 

Rekomendasi Penggunaan:

Koper berbahan aluminium menawarkan daya tahan yang tak tertandingi dan tampilan yang mewah, sehingga lebih disukai oleh mereka yang sering bepergian. Koper berbahan aluminium ini bergaya dan mampu menangani tekanan berat dan saat mendapat penanganan yang kasar.

5. Polietilena Tereftalat Daur Ulang (rPET)

Bahan RPET sangat terkenal di industri koper sebagai pilihan yang berkelanjutan, karena terbuat dari botol plastik daur ulang.

Bahan ini membantu mengurangi limbah plastik, yang menarik bagi konsumen yang peduli terhadap lingkungan. Bahan RPET sebanding dengan PET tradisional, tetapi mungkin sedikit kurang kuat karena prosesnya yang di daur ulang. Bahan ini umumnya lebih berat dibandingkan dengan PP dan biasanya setara dengan bahan keras tradisional.

Pemrosesan rPET berarti biayanya bisa lebih mahal daripada plastik murni.

RPET cocok untuk perusahaan yang ingin meningkatkan lini produk berkelanjutan mereka. Bahan ini memberikan peluang untuk menarik segmen wisatawan yang peduli dengan lingkungan, sekaligus menekankan tanggung jawab perusahaan. 

rPET

Rekomendasi Penggunaan:

Bahan RPET cocok untuk mereka yang sering bepergian menggunakan pesawat dan peduli terhadap lingkungan. Bahan ini menawarkan daya tahan yang baik dan ramah lingkungan, meskipun mungkin sedikit kurang kuat dibandingkan dengan alternatif yang tidak didaur ulang.

Produsen dapat memposisikan produk mereka secara strategis untuk memenuhi beragam ekspektasi konsumen. Untuk berhasil di pasar yang kompetitif, mereka harus menyesuaikan sifat bahan dengan permintaan pasar, seperti daya tahan, efisiensi biaya, berat yang ringan, atau keberlanjutannya.