Logo
Logo
PemasokBeritaSumberTentang KamiMendapatkan Lisensi
Masuk Akun
Kembali

Pengiriman DDU dan DDP

Apa yang dimaksud dengan pengiriman DDU dan DDP?

What does DDU and DDP shipping mean?

By piasupuntongpool

Daftar Isi

  1. DDP (Delivered Duty Paid)
  2. DDU (Delivered Duty Unpaid)
  3. Langkah-Langkah Memutuskan Antara DDU dan DDP
  4. Pertimbangan Utama dalam Memilih DDU atau DDP
  5. Memilih Strategi Pengiriman Internasional Terbaik

1. Delivered Duty Paid (DDP)

Tanggung Jawab:

Penjual: Penjual bertanggung jawab atas seluruh pengeluaran dan risiko dalam pengangkutan barang ke negara tujuan. Penjual menangani seluruh proses pengiriman sampai barang diterima oleh pembeli.

Hal ini termasuk:

  • Perjanjian biaya pengiriman
  • Bea masuk dan izin ekspor serta impor
  • Dokumentasi Bea Cukai
  • Pajak, termasuk VAT (Value Add Tax atau Pajak Pertambahan Nilai (PPN))
  • Asuransi
  • Biaya penyimpanan jika terjadi penundaan pengiriman
  • Biaya penggantian jika barang rusak atau hilang selama pengiriman
  • Pengiriman akhir ke tujuan yang telah disepakati

Pembeli: Cukup menerima barang tanpa adanya tambahan tanggung jawab atau biaya untuk bea masuk dan bea cukai.

Pengiriman untuk Produsen:

  • Contoh: Produsen koper di Tiongkok mengirimkan barang ke retailer di Amerika Serikat dengan ketentuan DDP. Produsen tersebut menangani seluruh aspek pengiriman, termasuk bea masuk dan bea cukai di Amerika Serikat. Retailer hanya akan menerima barangnya saja.
  • Pro dan Kontra: Penjual akan mengambil lebih banyak risiko keuangan dan tanggung jawab sehingga memastikan proses yang lancar bagi pembeli. Hal ini dapat lebih menarik untuk pembeli, tetapi meningkatkan risiko dan biaya penjual.

 

2. Delivered Duty Unpaid (DDU)

Tanggung Jawab:

Penjual: Bertanggung jawab atas biaya dan risiko pengiriman barang ke negara tujuan, termasuk bea ekspor, biaya transportasi, dan biaya lainnya hingga ke titik pengiriman.

Pembeli: Bertanggung jawab atas pembayaran bea masuk, pajak, dan biaya lainnya yang berhubungan dengan bea cukai di negara tujuan. Pembeli juga menanggung risiko setelah barang tiba di negara tujuan.

 

Pengiriman untuk Produsen:

  • Contoh: Produsen koper di Tiongkok mengirim barang ke retailer di Amerika Serikat dengan ketentuan DDU. Produsen menutupi biaya transportasi sampai tiba di pelabuhan Amerika Serikat. Setelah barang sampai, retailer di Amerika Serikat membayar bea masuk dan menangani bea cukai.
  • Pro dan Kontra: Penjual memiliki risiko finansial yang rendah dan tanggung jawab yang lebih sedikit terkait bea cukai. Namun, pembeli harus menangani urusan bea cukai yang bisa jadi rumit dan memakan banyak waktu.

 

3. Langkah-Langkah Memutuskan Antara DDU dan DDP

Langkah 1: Nilai Pasar Anda

Memahami preferensi dan kapabilitas target pembeli Anda. Pertimbangkan lokasi geografi dan kerumitan regulasi bea cukai di negara tujuan.

Langkah 2: Evaluasi Biaya dan Risiko

Analisis dampak biaya DDU dan DDP untuk bisnis Anda. Pertimbangkan risiko finansial dan logistik terkait dengan setiap pilihan.

Langkah 3: Konsulitasikan dengan Ahli Logistik

Berbicara dengan konsultan logistik untuk mendapatkan saran profesional. Mereka dapat membantu Anda untuk memahami persyaratan spesifik dan tantangan potensial pada pengiriman ke target pasar Anda.

Langkah 4: Komunikasikan dengan Pembeli Anda

Diskusikan preferensi dan ekspektasi pengiriman dengan pembeli Anda. Berikan informasi yang jelas tentang manfaat dan tanggung jawab terkait dengan setiap pilihan.

Langkah 5: Terapkan Strategi yang Dipilih

Perbarui kebijakan pengiriman dan kontrak Anda untuk mewakili ketentuan pengiriman yang Anda pilih. Pastikan penjualan dan tim logistik Anda memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk mengelola metode pengiriman yang dipilih secara efektif.

 

4. Pertimbangan Utama dalam Memilih DDU atau DDP

1. Pengelolaan Biaya

DDU: Mengurangi biaya awal penjual tetapi mungkin dapat mengakibatkan biaya yang lebih tinggi untuk pembeli, yang akan memengaruhi penjualan jika pembeli sensitif terhadap biaya tambahan.

DDP: Meningkatkan biaya awal penjual, tetapi memberikan total biaya yang transparan untuk pembeli sehingga berpotensi meningkatkan penjualan dan kepuasan pembeli.

2. Pengelolaan Risiko

DDU: Mengalihkan risiko ke pembeli sesampainya barang di negara tujuan. Pilihan ini dapat menguntungkan bagi penjual yang ingin membatasi paparan mereka ke risiko pengiriman internasional.

DDP: Menjaga risiko pada penjual hingga barang sampai ke pembeli, memberikan pengalaman yang lebih lancar pada pembeli tetapi meningkatkan risiko ke penjual.

3. Kompleksitas Bea Cukai

DDU: Pembeli harus menangani urusan bea cukai, yang bisa jadi rumit dan menghabiskan banyak waktu. Pilihan ini cocok jika pembeli memiliki keahlian dan sumber daya untuk mengelola bea cukai.

DDP: Penjual menangani urusan bea cukai, menyederhanakan proses untuk pembeli dan mengurangi potensi penundaan dan kerumitan proses.

4. Preferensi Pembeli

DDU: Mungkin lebih disukai oleh pembeli yang memiliki kemampuan untuk mengelola bea cukai dan ingin mengontrol biaya mereka sendiri.

DDP: Sering lebih disukai oleh pembeli yang mencari kemudahan dan kepastian dalam biaya pengiriman dan logistic.

 

5. Memilih Strategi Dagang Internasional Terbaik

Tidak ada jawaban yang cocok saat memilih pilihan pengiriman antara DDP vs DDU. Strategi pengiriman merek Anda harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti tipe produk, nilai, dan pengalaman yang diinginkan pembeli. Menawarkan DDP akan memberikan proses pengiriman yang lebih lancar untuk bisnis yang menginginkan kepuasan konsumen. Sebaliknya, DDU mungkin pilihan yang lebih cocok jika fokus Anda menekan biaya awal dan barang-barang yang memiliki nilai relatif rendah.