Daftar Isi
Tanggung Jawab:
Penjual: Penjual bertanggung jawab atas seluruh pengeluaran dan risiko dalam pengangkutan barang ke negara tujuan. Penjual menangani seluruh proses pengiriman sampai barang diterima oleh pembeli.
Hal ini termasuk:
Pembeli: Cukup menerima barang tanpa adanya tambahan tanggung jawab atau biaya untuk bea masuk dan bea cukai.
Tanggung Jawab:
Penjual: Bertanggung jawab atas biaya dan risiko pengiriman barang ke negara tujuan, termasuk bea ekspor, biaya transportasi, dan biaya lainnya hingga ke titik pengiriman.
Pembeli: Bertanggung jawab atas pembayaran bea masuk, pajak, dan biaya lainnya yang berhubungan dengan bea cukai di negara tujuan. Pembeli juga menanggung risiko setelah barang tiba di negara tujuan.
Langkah 1: Nilai Pasar Anda
Memahami preferensi dan kapabilitas target pembeli Anda. Pertimbangkan lokasi geografi dan kerumitan regulasi bea cukai di negara tujuan.
Langkah 2: Evaluasi Biaya dan Risiko
Analisis dampak biaya DDU dan DDP untuk bisnis Anda. Pertimbangkan risiko finansial dan logistik terkait dengan setiap pilihan.
Langkah 3: Konsulitasikan dengan Ahli Logistik
Berbicara dengan konsultan logistik untuk mendapatkan saran profesional. Mereka dapat membantu Anda untuk memahami persyaratan spesifik dan tantangan potensial pada pengiriman ke target pasar Anda.
Langkah 4: Komunikasikan dengan Pembeli Anda
Diskusikan preferensi dan ekspektasi pengiriman dengan pembeli Anda. Berikan informasi yang jelas tentang manfaat dan tanggung jawab terkait dengan setiap pilihan.
Langkah 5: Terapkan Strategi yang Dipilih
Perbarui kebijakan pengiriman dan kontrak Anda untuk mewakili ketentuan pengiriman yang Anda pilih. Pastikan penjualan dan tim logistik Anda memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk mengelola metode pengiriman yang dipilih secara efektif.
1. Pengelolaan Biaya
DDU: Mengurangi biaya awal penjual tetapi mungkin dapat mengakibatkan biaya yang lebih tinggi untuk pembeli, yang akan memengaruhi penjualan jika pembeli sensitif terhadap biaya tambahan.
DDP: Meningkatkan biaya awal penjual, tetapi memberikan total biaya yang transparan untuk pembeli sehingga berpotensi meningkatkan penjualan dan kepuasan pembeli.
2. Pengelolaan Risiko
DDU: Mengalihkan risiko ke pembeli sesampainya barang di negara tujuan. Pilihan ini dapat menguntungkan bagi penjual yang ingin membatasi paparan mereka ke risiko pengiriman internasional.
DDP: Menjaga risiko pada penjual hingga barang sampai ke pembeli, memberikan pengalaman yang lebih lancar pada pembeli tetapi meningkatkan risiko ke penjual.
3. Kompleksitas Bea Cukai
DDU: Pembeli harus menangani urusan bea cukai, yang bisa jadi rumit dan menghabiskan banyak waktu. Pilihan ini cocok jika pembeli memiliki keahlian dan sumber daya untuk mengelola bea cukai.
DDP: Penjual menangani urusan bea cukai, menyederhanakan proses untuk pembeli dan mengurangi potensi penundaan dan kerumitan proses.
4. Preferensi Pembeli
DDU: Mungkin lebih disukai oleh pembeli yang memiliki kemampuan untuk mengelola bea cukai dan ingin mengontrol biaya mereka sendiri.
DDP: Sering lebih disukai oleh pembeli yang mencari kemudahan dan kepastian dalam biaya pengiriman dan logistic.
Tidak ada jawaban yang cocok saat memilih pilihan pengiriman antara DDP vs DDU. Strategi pengiriman merek Anda harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti tipe produk, nilai, dan pengalaman yang diinginkan pembeli. Menawarkan DDP akan memberikan proses pengiriman yang lebih lancar untuk bisnis yang menginginkan kepuasan konsumen. Sebaliknya, DDU mungkin pilihan yang lebih cocok jika fokus Anda menekan biaya awal dan barang-barang yang memiliki nilai relatif rendah.